BALI
PENDAHULUAN
Pulau
Bali atau yang sering disebut Pulau Dewata ini merupakan Pulau yang terkenal
hingga penghujung dunia. Bali yang sangat terkenal dengan keindahan alam yang
dimiliki. Pulau Bali yang termasuk bagian dari Kepulauan Sunda Kecil ini
beribukota di Denpasar, dan secara geografis terletak pada 8° LS dan 115°
BT . Daerah ini pun memiliki iklim yang teropis seperti daerah Indonesia
lainnya. Secara geografis provinsi Bali berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur
dan Selat Bali di sebelah barat, Laut Bali di sebelah utara, Samudera Hindia di
sebelah selatan, serta Selat Lombok di bagian sebelah timur. Tempat-tempat
wisata yang sering dikunjungi selain kota Denpasar sendiri yaitu Ubud sebagai
pusat seni yang terletak di Kabupaten Gianyar yang merupakan dataran tinggi di
pulau ini. Sedangkan Kuta, Sanur, Seminyak, dan Nusa Dua adalah beberapa tempat
yang menjadi tempat tujuan pariwisata, baik wisata pantai maupun hanya tempat
untuk para wisatawan beristirahat. Suku bangsa yang terdapat di Pulau Bali
terbagi menjadi dua yaitu suku Bali Aga yang merupakan penduduk asli Bali,
kebanyakan dari mereka tinggal di daerah Trunyan. Kemudian Suku Bali Mojopahit
yang merupakan Bali Hindu atau Bali keturunan dari kerajaan Mojopahit.
Kebudayaan Bali dapat dikatakan masih khas atau asli karena masyarakatnya
sangat memegang teguh budaya dari nenek moyang mereka dan belum terpengaruh
oleh budaya lain.
Bali memiliki keanekaragaman daya
tarik wisata yang mengagumkan. Tidak heran jika pulau yang indah ini sanggup
menarik banyak wisatawan dari seluruh dunia setiap tahunnya. Hampir semua media
internasional yang berhubungan dengan pariwisata dunia menempatkan Bali pada
tempat teratas tujuan wisata tropis yang paling diminati. Bali terkenal dengan tradisi dan budayanya
dan banyak wisatawan datang untuk mengunjungi berbagai pura dan menyaksikan
tari-tarian yang memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri. Namun, sebagai surga wisata tropis yang
lengkap dengan pegunungan, lembah, tanah pertanian, pantai, bahkan sampai
panorama yang cantik didasar laut, Bali juga menawarkan banyak hal lain yang
tidak kalah menarik. Bangunan pura, adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
Bali yang sangat kental dengan budayanya menjadikan Bali selalu hidup untuk
Pariwisata Nasional.
UNSUR BUDAYA BALI
Agama
Sebagian penduduk Bali menganut agama Hindu lebih kurang 95% dari jumlah keseluruhan penduduk yang terdapat di Bali, sedangkan 5% nya menganut agama Islam, Kristen, Katolik dan Kong Hu Cu. Tujuan hidup dari ajaran Hindu yaitu untuk mencapai keseimbangan dan kedamaian hidup, lahir dan batin. Orang Hindu percaya adanya 1 Tuhan dalam bentuk konsep Trimurti, yaitu wujud Brahmana (sang pencipta), wujud Wisnu (sang pelindung dan pemelihara), serta wujud Siwa (sang perusak). Tempat beribadah orang Hindu yang banyak ditemui di Bali disebut Pura, Pura sangat banyak dijumpai di rumah-rumah masyarakat Hindu Bali dalam berbagai bentuk tergantung dari kondisi ekonomi masyrakat tersebut. Sedangkan tempat-tempat untuk pemujaan leluhur disebut Sangga. Kitab suci agama Hindu adalah weda yang berasal dari India. Masyarakat Hindu Bali yang meninggal dunia akan diadakan upacara Ngaben yang dianggap sanggat penting untuk membebaskan arwah orang yang telah meninggal dunia dari ikatan-ikatan duniawinya menuju surga. Ngaben merupakan upacara pembakaran mayat yang sudah sangat lazim ditemui di Bali. Hari raya umat agama hindu adalah Nyepi yang pelaksanaannya pada perayaan tahun baru saka pada tanggal 1 dari bulan 10 (kedasa), selain itu ada juga hari raya Galungan, Kuningan, Saras Wati, Tumpek Landep, Tumpek Uduh, dan Siwa Ratri. Kebanyakan dari wisatawan baik domestik maupun wisatawan asing berkunjung ke Bali untuk melihat atau bahkan terlibat dalam upacara-upacara keagamaan pada hari raya umat Hindu di Bali.
Sebagian penduduk Bali menganut agama Hindu lebih kurang 95% dari jumlah keseluruhan penduduk yang terdapat di Bali, sedangkan 5% nya menganut agama Islam, Kristen, Katolik dan Kong Hu Cu. Tujuan hidup dari ajaran Hindu yaitu untuk mencapai keseimbangan dan kedamaian hidup, lahir dan batin. Orang Hindu percaya adanya 1 Tuhan dalam bentuk konsep Trimurti, yaitu wujud Brahmana (sang pencipta), wujud Wisnu (sang pelindung dan pemelihara), serta wujud Siwa (sang perusak). Tempat beribadah orang Hindu yang banyak ditemui di Bali disebut Pura, Pura sangat banyak dijumpai di rumah-rumah masyarakat Hindu Bali dalam berbagai bentuk tergantung dari kondisi ekonomi masyrakat tersebut. Sedangkan tempat-tempat untuk pemujaan leluhur disebut Sangga. Kitab suci agama Hindu adalah weda yang berasal dari India. Masyarakat Hindu Bali yang meninggal dunia akan diadakan upacara Ngaben yang dianggap sanggat penting untuk membebaskan arwah orang yang telah meninggal dunia dari ikatan-ikatan duniawinya menuju surga. Ngaben merupakan upacara pembakaran mayat yang sudah sangat lazim ditemui di Bali. Hari raya umat agama hindu adalah Nyepi yang pelaksanaannya pada perayaan tahun baru saka pada tanggal 1 dari bulan 10 (kedasa), selain itu ada juga hari raya Galungan, Kuningan, Saras Wati, Tumpek Landep, Tumpek Uduh, dan Siwa Ratri. Kebanyakan dari wisatawan baik domestik maupun wisatawan asing berkunjung ke Bali untuk melihat atau bahkan terlibat dalam upacara-upacara keagamaan pada hari raya umat Hindu di Bali.
Organisasi
Sosial
•
Perkawinan
Penarikan
garis keturunan dalam masyarakat Bali adalah mengarah pada patrilineal. Sistem
kasta yang sangat mempengaruhi proses berlangsungnya suatu perkawinan, karena
seorang wanita yang kastanya lebih tinggi apabila menikah dengan pria yang
kastanya lebih rendah tidak dibenarkan karena akan terjadi suatu penyimpangan,
yaitu akan membuat malu keluarga dan menjatuhkan gengsi seluruh kasta dari anak
wanita. Kemudian di beberapa daerah Bali, diberlakukan pula adat penyerahan mas
kawin ( petuku luh), namun saat ini terutama pada keluarga orang-orang yang
terpelajar, budaya ini sudah tidak diberlakukan lagi.
•
Kemasyarakatan
Terdapat
suatu kesatuan hidup komunitas masyarakat Bali yang mencakup 2 pengertian Desa
yaitu : Desa Adat dan Desa Dinas (administratif). Keduanya merupakan suatu
kesatuan wilayah namun desa adat berhubungan dengan keagamaan atau pun
adat istiadat, sedangkan desa dinas adalah kesatuan admistratif. Kegiatan desa
adat terpusat pada bidang upacara adat dan keagamaan, sedangkan desa dinas
terpusat pada bidang administrasi, pemerintahan dan pembangunan.
•
Kekerabatan
Adat
bagi yang menetap di Bali sesudah menikah mempengaruhi pergaulan kekerabatan
dalam suatu masyarakat. Ada macam 2 adat menetap yang sering berlaku diBali
yaitu adat virilokal yaitu adat yang membenarkan pengantin baru menetap
disekitar pusat kediaman kaum kerabat suami,dan adat neolokal yaitu adat yang
menentukan pengantin baru tinggal sendiri ditempat kediaman yang baru. Penduduk
Bali, memiliki rukun warga yang disebut Banjar yang masing-masing memiliki
kepala Banjar dengan sebutan Kelihan. Banjar dikepalai oleh klian banjar yang
bertugas dengan segala urusan dalam lapangan kehidupan sosial dan keagamaan,
namun terkadang banjar juga harus memecahkan soal-soal permasalahan yang
mencakup hukum adat tanah, dan hal-hal yang sifatnya administrasi pemerintahan.
Bahasa
Sebagian
besar masyarakat Bali menggunakan bahasa Bali dan bahasa Indonesia,bahkan
sebagian besar masyarakat Bali adalah bilingual atau trilingual. Bahasa Inggris
adalah bahasa ketiga dan bahasa asing lainnya merupakan utama bagi masyarakat
Bali yang dipengaruhi oleh kebutuhan industri pariwisata. Bahasa Bali di bagi
menjadi 2 yaitu, bahasa Aga yaitu bahasa Bali yang pengucapannya lebih kasar
yang biasanya di pakai oleh kaum Sudra, dan bahasa Bali Mojopahit yaitu bahasa
yang pengucapannya lebih halus yang dipakai oleh kaum Brahmana, kaum Ksatrian
dan kaum Waisya.
Kesenian
Bali
tidak dapat dipisahkan dengan berbagai kesenian yang dimilikinya. Bahkan
sebagian dari masyarakat Bali bermata pencaharian di bidang kesenian, seperti
seni pahat, seni lukis, seni drama dan tari dan seni musik. Seni kebudayaan
tari di Bali pada umumnya di bagi menjadi tiga kategori, diantaranya
adalah wali atau seni tari yang hanya pertunjukan dalam acara sakral, bebali
atau seni tari pertunjukan yang biasanya untuk upacara dan juga sering di
tampilkan untuk menyambut pengunjung yang datang ke Bali serta balih-balihan
atau seni tari yang sifatnya untuk hiburan. Salah satu jenis seni tarian yang
ada di Bali dan sangat populer bagi para wisatawan adalah Tari Kecak dan
Barong. Jenis musik tradisional Bali sebetulnya memiliki kesamaan dengan musik
tradisional yang ada di banyak daerah lain di Indonesia. Namun terdapat
beberapa ciri khas dalam teknik memainkan dan gubahannya yaitu dalam bentuk
kecak. Seni kecak adalah nyanyian yang konon menirukan suara kera. Alat musik
tradisional di Bali adalah, Gamelan, Jegog, serta Genggong.
Makanan Khas
Begitu
banyak makanan khas yang terdapat di Bali, biasanya makanan-makanan asli Bali
menggunakan berbagai macam rempah-rempah untuk memasaknya, sehingga rasa
campuran dari rempah tersebut sangat terasa apabila kita mencicipi makanan asli
Bali tersebut. Tiap kabupaten di Bali memiliki makanan khas contoh nyamakanan
tradisional Badung, terdapat ayam jejeruk, sate lilit ayam, lawar kuwir, dan jukut
ares. Untuk daerah Denpasar sendiri banyak ditemui ayam betutu, nasi campur
Bali dan masih banyak yang lainnya.
Rumah Adat Bali
Rumah
Adat Bali merupakan sebuah penerapan dari filosofi yang ada pada masyarakat
Bali itu sendiri. Ada tiga aspek yang harus di terapkan di dalamnya, aspek
pawongan (manusia sebagai penghuni rumah), pelemahan ( lokasi atau lingkungan)
dan parahyangan. Mereka menganggap kedinamisan dalam hidup akan tercapai
apabila terwujudnya hubungan yang harmonis antara ke 3 aspek tersebut. Untuk
itu pembangunan sebuah rumah Bali harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang
biasa disebut Tri Hita Karana. Pada umumnya bangunan atau arsitektur
tradisional Bali selalu dipenuhi dengan pernak-pernik yang berfungsi untuk
hiasan, seperti ukiran dengan warna-warna yang kontras dan alami. Selain
sebagai hiasan mereka juga mengartikan dan maknai tertentu sebagai ungkapan
terimakasih kepada sang pencipta, serta simbol-simbol ritual seperti patung. Umumnya
Bangunan Rumah Adat Bali terpisah-pisah manjadi banyak bangunan-bangunan
kecil-kecil dalam satu area yang disatukan oleh pagar yang mengelilinginya.
Seiring perkembangan jaman mulai ada perubahan bangunan tidak lagi
terpisah-pisah. Bali memiliki ciri khas arsitektur yang timbul dari suatu
tradisi, kepercayaan dan aktifitas spiritual masyarakat Bali itu sendiri yang
diwujudkan dalam berbagai bentuk fisik bangunan yang ada. Seperti rumah, pura
sebagai tempat suci umat Hindu, Banjar atau balai pertemuan dan lain-lain.